Patah Hati Pertama
Akan selalu ada hal yang pertama kali kita lakukan dalam hidup. Misalnya, jatuh cinta pertama kali, kecewa pertama kali, berbicara di depan umum pertama kali, dan juga patah hati pertama kali. Ini yang pengen aku omongin, patah hati pertama.
Kamu masih ingat kapan
kamu merasakannya? Kalau aku iya, ingat, jelas sekali. Waktu itu di SMP, aku
jatuh cinta pertama kali, bukan, mungkin jatuh suka untuk pertama kali. Awalnya
dia suka sama yang lain dan aku patah hati, ya meskipun pada akhirnya kami
pacaran juga, tapi tetap saja dia orang pertama yang membuatku patah hati tentang
hal ini.
Kegagalan pertama kali
biasanya menimbulkan luka yang cukup dalam, beberapa bahkan ada yang trauma
sampai ragu untuk memulai kembali. Patah hati tidak melulu soal cinta. Soal kegagalan
dalam melakukan sesuatu juga bisa.
Aku pernah gagal
melafalkan sebuah doa hapalan di depan umum, karena kurang percaya diri, ya karena
itu hal yang pertama kali aku lakukan. Awalnya aku ragu untuk memulai lagi,
tapi akhirnya bisa juga, meskipun butuh waktu untuk meyakinkan diriku sendiri
bahwa aku bisa lebih baik dari sebelumnya. Kalau gagal, coba lagi.
Beberapa patah hati karena
ucapan masih tersimpan rapi di otakku, nama orang yang melakukannya, tempatnya.
Menurutku aku sudah memaafkan, toh mungkin mereka juga ada kemungkinan tidak
sengaja melakukan. Buatku, memaafkan tidak selalu satu paket dengan melupakan,
dan itu tidak masalah. Yang penting adalah kita tidak terluka lagi saat
mengingatnya, atau kalau memang masih ada lukanya, setidaknya kita bisa
menikmatinya, ikhlas.
Kalau ada yang bertanya
bagaimana cara bangkit dari patah hati yang pertama, menurutku yang penting
adalah percaya bahwa kita bisa melakukan hal yang lebih baik dari sebelumnya. Kalau
memang kita patah hati karena dikecewakan, coba ditilik lagi, apa benar kecewa
itu datang karena faktor dari luar? Atau jangan-jangan kita saja yang
berlebihan? Yang perlu diingat juga, perasaan kita itu tanggungjawab kita,
bukan orang lain.
Terakhir, tidak ada yang
sempurna, tapi kita bisa berusaha lebih agar hasil akhir lebih baik dari
sebelumnya. Percaya proses, percaya pada dirimu sendiri.
Komentar
Posting Komentar