Toleransi
“Texting tiap hari itu masih perlu ya?”
Kalau ada pertanyaan itu dua bulan yang lalu, jawabanku pasti iya. Iya. Seperlu itu. Ini kita bahas soal dua orang yang berhubungan ya. Iya hubungan dewasa. Bukan dewasa yang seperti itu nggih, hah? Haha iya maksudku hubungan apa ya namanya, aku mau ngetik hubungan percintaan kok geli sendiri. Hubungan, laki-laki dan perempuan, ngerti dong?
Dua bulan yang lalu aku masih mikir kalau komunikasi tiap hari itu sepenting itu, ternyata kalau dipikir-pikir nggak juga. Komunikasi itu seperlunya aja, cuman emang kadang perlunya satu orang dengan yang lain itu beda. Makanya nyamain persepsi itu sepenting itu sih. Percuma kamu punya hubungan tapi nggak saling, yang satu secuek itu, yang satu seingin itu diperhatikan. Nggak percuma sih, tapi lebih ke capek sih pasti lama-lama. Dua orang yang beda banget, berusaha jadi satu, mungkin emang bisa, tapi kalau nggak pernah bisa ketemu di tengah, menurutku lama-lama hambar juga.
Hubungan antar manusia itu salah satunya tentang toleransi. Ya kalau orang dekat kamu nggak mau melakukan sama seperti yang kamu inginkan ya jangan maksa, kalau kamu nggak nyaman, ya bilang, kalau dia nggak mau ngasih toleransi dikit aja, kayaknya emang perlu dibicarakan lagi, soal, bisa nggak sama-sama? Bisa nggak jalan bareng kalau situasinya udah beda?
Soal texting itu cuman contoh ya, ada banyak lagi kegiatan lain yang bisa dilakukan ketika orang memiliki hubungan. Kebetulan beberapa bulan terakhir ini aku belajar soal toleransi, soal apa yang harus aku lakukan kalau ada orang yang bersikap beda dari sebelumnya. Awalnya mungkin marah, tapi lama-lama aku mencoba memahami, mencoba mengerti tentang perubahan yang selalu saja bisa terjadi. Perubahan itu pasti, pertanyaannya, mau nggak kamu menjalani hubungan yang nggak sama lagi?
Komentar
Posting Komentar