Postingan

Tiba-Tiba Mikir

Belum lama banget setelah aku selesai menonton salah satu serial, aku mikir orang-orang kok bisa punya banyak rencana untuk masa depan ya? Aku barusan mikir buat diriku sendiri yang tidak jelas ini haha. Sek , mau cerita dulu. Puji Tuhan bapak dan ibuku adalah pensiunan PNS jadi sampai sekarang masih digaji negara, tidak menyusahkan sama sekali dan itu keren. Lha  aku? Haha Maksudku gini, kalau aku aja belum jelas mau ke mana kok iso yo  hidupku tenang-tenang saja? Kok iso ora gek  cepat-cepat memikirkan masa depan? Haha . S ebetulnya kadang mikir sih, tapi kadang  lali . Okeh laline . H adeh suwun . Terus sempat mikir juga, orang-orang yang berani nikah dan punya anak tapi (maaf) kerjaannya belum mapan gitu apa tidak khawatir ya? Atau memang tidak perlu khawatir as long as  barengan terus sama Tuhan? Iya sih rejeki udah ada yang ngatur, tapi kan tidak bisa pasrah begitu saja, kudu  berjuang, minimal untuk dirinya sendiri, tapi nek wes  berkeluarga yo ...

Toleransi

“ Texting  tiap hari itu masih perlu ya?” Kalau ada pertanyaan itu dua bulan yang lalu, jawabanku pasti iya. Iya. Seperlu itu. Ini kita bahas soal dua orang yang berhubungan ya. Iya hubungan dewasa. Bukan dewasa yang seperti itu nggih , hah? Haha iya maksudku hubungan apa ya namanya, aku mau ngetik hubungan percintaan kok geli sendiri. Hubungan, laki-laki dan perempuan, ngerti dong? Dua bulan yang lalu aku masih mikir kalau komunikasi tiap hari itu sepenting itu, ternyata kalau dipikir-pikir nggak juga. Komunikasi itu seperlunya aja, cuman emang kadang perlunya satu orang dengan yang lain itu beda. Makanya nyamain persepsi itu sepenting itu sih. Percuma kamu punya hubungan tapi nggak saling, yang satu secuek itu, yang satu seingin itu diperhatikan. Nggak percuma sih, tapi lebih ke capek sih pasti lama-lama. Dua orang yang beda banget, berusaha jadi satu, mungkin emang bisa, tapi kalau nggak pernah bisa ketemu di tengah, menurutku lama-lama hambar juga. Hubungan antar manusia itu sa...

Mengajak Bapak

Aku pernah sepatah hati itu dan bapak menemaniku. Lucu. Barusan aku ingat prosesku dulu waktu melupakanmu, hampir setiap malam aku tidak tau harus melakukan apa. Selepas kerja aku bingung harus apa karena selalu ingin menangis bawaannya haha. Payah. Puji Tuhan ada bapak. Bapak yang sering aku ajak pergi, entah sekedar membeli sate atau mencari ronde. Sepertinya dia tau aku sedang patah, untungnya tiap aku ajak pergi dia tidak pernah menolaknya. Pernah beberapa kali dia bertanya kenapa aku muram saja, jawabanku sama, aku tidak apa-apa, padahal tidak, tapi tidak mungkin aku membawa namamu di depan bapak.   A ku tidak mau bapak marah dengan siapapun itu. Waktu berlalu, aku sudah cukup sembuh dan berhasil tidak memberi tau kepada bapak tentang luka apa yang sengaja aku sembunyikan.   Y ey, aku berhasil. Bersyukur karena aku adalah salah satu orang yang merasakan bahwa bapak adalah cinta pertamaku, bukan patah hati pertamaku. M ungkin tidak semuanya seberuntung aku, tidak apa-apa, ...

Kalau Akhirnya Kita Nggak Sama-Sama

Kalau akhirnya kita nggak sama-sama, kamu mau nyalahin siapa? Kalau akhirnya kita nggak sama-sama, aku gimana? Kalau akhirnya kita nggak sama-sama, terus yang udah kita lewatin selama ini buat apa? Kalau akhirnya kita nggak sama-sama, mungkin nggak kita ketemu terus bisa saling sapa? Kalau akhirnya kita nggak sama-sama, aku gimana caranya menjelaskan ke dunia? Kalau akhirnya kita nggak sama-sama, emang bisa? Kalau akhirnya kita nggak sama-sama, hehe nggak tau ya. Kalau akhirnya kita nggak sama-sama, aku nggak tau, aku bahkan nggak nemu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.

Banyak yang Dipikirkan

Ada banyak hal yang sering kita pikirkan. Benar-benar hanya kita pikirkan. Mau beli ini biar bisa itu, mau ngelakuin ini biar bisa itu, mau blablabla biar bisa blablabla. Ada manusia yang cenderung lebih suka berpikir daripada melakukan, ya manusia itu adalah aku. Bahkan ketika menulis ini aku juga sedang banyak memikirkan sesuatu yang mungkin belum aku realisasikan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Semalas itu. Udah tau salah, masih dilakukan. Apa namanya, ya bebal. Katanya mau nulis wishlist , katanya mau nulis hal-hal yang mau dilakukan di tahun ini, mana buktinya, ini udah bulan ke empat. Kamu mau tahun ini tidak ada pencapaian? Ayo kamu sudah tua, sudah saatnya melakukan pergerakan yang mungkin terlambat tapi tidak apa-apa daripada tidak sama sekali. AYO!

Halo 2024

Setelah dipikir-pikir tahun kemarin benar-benar berjalan sangat cepat dan bulan kemarin pun berjalan cepat ya? Hehe atau hanya perasaanku saja? Yang jelas banyak hal yang nggak aku sangka terjadi, beberapa hal mungkin memang ada di otakku, berjalan sesuai apa yang aku pikirkan, tapi beberapa hal memang cukup mengejutkan, cuman nggak papa, as long as keep walking with Jesus  mah aman, kesandung dikit bisa bangun, kalau luka ya dikasih betadine , nanti juga kering. Banyak hal di dunia ini yang memang perlu kita usahakan, siapa yang selalu menulis resolusi tahunan? Tahun ini nggak aku tulis, atau mungkin belum. Tapi kayaknya emang perlu ditulis, buat di- mark  mana yang udah terjadi mana yang masih perlu diusahakan kembali. Tahun ini kita nggak tau bakalan ketemu siapa, kehilangan siapa, mendapatkan apa, tapi yang jelas semua kemungkinan bisa terjadi. Kita emang harus selalu siap dengan kemungkinan-kemungkinan di depan sana yang nggak tau bakal seindah apa atau sebeda apa sama ap...

58

Berat badan kamu stuck  padahal sudah olahraga mati-matian? Minum ini! Hehe bercanda dikit. Jadi aku mau bercerita tentang berat badanku yang sekarang mencapai 58 kg. Yeyeye turun 9 kg dalam kurun waktu 3 bulan. Ya meskipun belum terlihat banget karena mostly orang-orang bandingin badanku yang dulu banget sama yang sekarang, tapi aku udah bisa pakai toilet jongkok tanpa kesemutan, udah nggak pernah kebangun karena kaki kram, happy ! Dan soal banding-bandingin, udah nggak papa, kalau emang ada orang yang seolah-olah nggak menghargai kamu karena sudah berjuang dan mendapatkan hasil yang membuat kamu happy , jangan ambil pusing. Kamu harus tetap happy  dan berjuang kembali. Pokoknya tenang-tenang yang tak kunjung datang. Katakan “kamu keren!”.