Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Orangtua Tidak Selalu Benar

Orangtua tidak selalu benar, anak tidak selalu salah. Menurutku manusia itu statusnya sama, sama-sama tidak kebal kesalahan. Semua bisa melakukan kesalahan yang dengan sadar atau tidak mereka lakukan. Dan ya tidak apa-apa, yang salah adalah ketika kesalahan itu sengaja dimaklumi dan dianggap atau dinormalisasi sebagai kebenaran. Jika kamu seorang orangtua, jangan malu jika salah, minta maaflah, anak tidak akan menganggap kamu rendah hanya karena permintaan maaf. Menurutku ketika orangtua berani meminta maaf kepada anak, justru bagus untuk kesehatan mentalnya, mereka tidak akan merasa rendah diri, dan tidak merasa terdiskriminasi sebagai anak. Jika kamu seorang anak, jangan diam ketika melakukan kesalahan, jangan takut menegor orangtua yang salah, tidak apa-apa, ya tapi jangan lupa unggah-ungguhnya . Minta maaf jika salah, menegor ketika mendapati kesalahan yang kamu temui terdapat pada orang lain. Beranilah menyuarakan pendapat. Karena aku belum pernah menjadi orangtua, jadi ak...

Malam-Malam Lapar

Semalam aku lapar sekali, sampai cek foto-foto makanan, cek di Go Food dan semacamnya, ya meskipun akhirnya hanya minum air putih lalu berusaha tidur sambil scrolling . Lapar itu tidak enak, bagiku lapar adalah salah satu alasan untuk marah dan bad mood dalam beberapa saat, emosiku akan reda kalau sudah makan atau tidur. Aku tidak membenarkan hal ini, aku berusaha untuk berubah dan ya amin semoga secepatnya terjadi karena ini cukup mengganggu. Selain mengganggu kantong, malam-malam lapar ini juga semakin mengganggu berat badanku yang sudah over ini, bentukku kalau di foto ya ampun tidak ada lekukannya sama sekali, lurus seperti lemper, eh arem-arem soalnya besar. Apalagi kalau pakai baju warna hijau. Ini intinya apa ya? Sepertinya memang tidak ada, alias aku hanya ingin curhat pagi-pagi. Aku menulis ini sambil bekerja, sungguh produktif sekali bukan? Bukan! Ya sudah intinya aku sudah bercerita, sekalipun lewat tulisan aku sudah senang, karena kadang tuh menumpahkan sesuatu n...

Menjadi Asing

Setelah tak lagi berkabar satu sama lain, akhirnya kita menjadi asing. Semua berjalan masing-masing, tidak ada kata saling. Hidup terus berjalan meski kita tidak saling beriringan. Kita sudah sangat jauh, dan itu pilihan. Pilihan yang kadang membuatku sangat bersyukur, tapi di sisi lain pilihan itu juga yang kadang membuatku merasa sangat tersungkur. Kadang ingin kembali, kadang ingin tetap di situasi saat ini. Tersenyum mengingatmu, menangis merindukanmu, lucu. Padahal kalau dipikir-pikir harusnya kita bisa lho bareng-bareng, ya tapi itu pikiranku, bukan pikiranmu. Andai aja pikiranmu sama kayak pikiranku, nggak mungkin sih kita ada di titik saat ini. Tapi ya udah, mau gimana lagi. Maaf ya bahasaku campur-campur, kadang baku, kadang nggak. Ya gitu, susah buat bertahan dalam satu jalan. Kayak aku yang udah milih jalan ini tapi kadang masih pengen puter balik. Kalau Tuhan ngasih jalan buat puter balik di tikungan depan, kayaknya akan aku ambil sih, dengan catatan kamu ada setela...

Belajar Komitmen

Hai hai hai, hari ini daku ingin berbagi cerita seputar komitmen yang memang sulit sekali untuk dijalani. Khususnya tentang menulis di sini. Dulu aku tidak berpikir harus menulis berapa tulisan setiap bulannya, aku hanya mikir nulis dan tiap bulan harus mengunggah, dan berhasil meski tidak teratur, jadilah beberapa bulan terakhir ini aku berjanji pada diri sendiri untuk minimal lima tulisan dalam satu bulan agar rutin dan teratur saja, lumayan jalan empat bulan. Sekitar dua tahun yang lalu komitmen untuk berolahragaku juga mantap sekali, bisa tiga kali dalam seminggu, namun semua luntur seiring patah hati yang aku jalani. Hanya alasan. Tapi ya memang benar, dulu patah hatiku membuatku hilang arah, taunya makan makan makan dan menghamburkan uang meskipun sedikit. Dari sini aku belajar bahwa komitmen bisa terhambat karena kegoyahan dalam diri, dan mungkin tidak semuanya sepertiku, tapi ya ada. Komitmen memang harus selalu dipelihara, kalau ditinggalkan dan diacuhkan, biasanya harus m...

September Cer..

Cer apa hayo? Sudah satu minggu berlalu, September nyatanya biasa aja, aku pikir bulan ini akan menjadi bulan yang biasa, menenangkan karena tidak perlu banyak acara kemerdekaan. Sedikit rindu dengan kegiatan 17-an memang, tapi hidup harus berjalan, tidak mungkin kita merayakan hari kemerdekaan setiap bulan kan? September adalah bulan ke-9, berarti kita semakin dekat dengan tahun baru, sungguh luar biasa, perasaan Januari baru kemarin, perasaan tangan ibu retak juga baru beberapa hari yang lalu, nyatanya sudah hampir satu tahun lamanya. Adakah yang ingin kamu capai di bulan ini? Kalau aku, kok seperti malas menggapai sesuatu ya, seperti semuanya kubiarkan mengalir begitu saja, sungguh tiada gairah yang berlebih. Kemarin tapi aku sempat mikir buat beli barang yang bermanfaat, agar uangku tidak berakhir hanya menjadi makanan tapi juga menjadi barang yang fungsinya bertahan lama. Dan ya, awal bulan ini aku merogoh kocek hampir setengah juta untuk membeli smartband , aku rasa akan be...